Seks Itu Seperti Naik Sepeda
"CobA2-NET"- Pernah mendengar istilah “Sex is like riding a bike”, ternyata ini bukan cuma ungkapan lho. Ada benang merah antara bercinta dengan mengendarai sepeda. Penasaran? Ini dia 9 persamaannya.
1. Sekali belajar, tak akan lupa
Pengalaman bersepeda sama dengan sensasi pengalaman bercinta, enggak akan pernah bisa dilupakan seumur hidup. Sekali kita belajar mengendarai sepeda dan berhasil menyeimbangkan berat untuk mengayuhnya, kita bisa bersepeda untuk seterusnya.
Pengalaman bersepeda sama dengan sensasi pengalaman bercinta, enggak akan pernah bisa dilupakan seumur hidup. Sekali kita belajar mengendarai sepeda dan berhasil menyeimbangkan berat untuk mengayuhnya, kita bisa bersepeda untuk seterusnya.
2. Bersama orang lain lebih asyik daripada sendirian
Bersepeda bersama dengan teman atau keluarga terasa lebih seru dan mengasyikan daripada kita bersepeda sendirian. Sama seperti seks, bercinta bersama pasangan terasa berbeda sensasinya ketimbang kita menggunakan alat seperti sex toys. Kita jadi belajar untuk saling memenuhi kebutuhan seksual satu sama lain.
Bersepeda bersama dengan teman atau keluarga terasa lebih seru dan mengasyikan daripada kita bersepeda sendirian. Sama seperti seks, bercinta bersama pasangan terasa berbeda sensasinya ketimbang kita menggunakan alat seperti sex toys. Kita jadi belajar untuk saling memenuhi kebutuhan seksual satu sama lain.
3. Samakan kecepatan laju
Rasa kebersamaan sangat diperlukan ketika kita sedang bersepeda bersama teman-teman. Seimbangkan kecepatan kayuhan, begitu juga ketika kita sedang bercinta. Menjaga ritme kecepatan gerakan bersama pasangan menunjukkan kita tidak egois dan memperhatikan kenikmatan yang akan dirasakan pasangan. Kecepatan yang sama juga berpotensi untuk mencapai puncak kenikmatan dalam waktu yang bersamaan.
Rasa kebersamaan sangat diperlukan ketika kita sedang bersepeda bersama teman-teman. Seimbangkan kecepatan kayuhan, begitu juga ketika kita sedang bercinta. Menjaga ritme kecepatan gerakan bersama pasangan menunjukkan kita tidak egois dan memperhatikan kenikmatan yang akan dirasakan pasangan. Kecepatan yang sama juga berpotensi untuk mencapai puncak kenikmatan dalam waktu yang bersamaan.
4. Terlalu lama bikin lelah
Bersepada memang asyik, tapi kalau sudah terlalu lama mengayuh pedal, yang ada otot paha, selangkangan, dan bokong kita bisa-bisa malah kram. Begitu juga jika kita terlalu lama bercinta. Intensitas yang terlalu lama bisa berpotensi membuat otot tubuh menjadi letih, selain itu juga bisa membuat kita dan pasangan menjadi ‘trauma’. Puncak kenikmatan tidak diukur dari lamanya kita bercinta lho, tetapi kualitas proses itu sendiri.
Bersepada memang asyik, tapi kalau sudah terlalu lama mengayuh pedal, yang ada otot paha, selangkangan, dan bokong kita bisa-bisa malah kram. Begitu juga jika kita terlalu lama bercinta. Intensitas yang terlalu lama bisa berpotensi membuat otot tubuh menjadi letih, selain itu juga bisa membuat kita dan pasangan menjadi ‘trauma’. Puncak kenikmatan tidak diukur dari lamanya kita bercinta lho, tetapi kualitas proses itu sendiri.
5. Mood itu penting
Bayangin aja kalau cuaca lagi enggak menentu atau banyak kendaraan bermotor di sekeliling kita. Bukannya senang, bisa-bisa malah bikin kita emosi, mengganggu kesehatan, dan berbahaya. Nah, bila dikaitkan dengan seks, mood dan keadaan sekitar sangat mempengaruhi kepuasan. Ciptakan suasana yang romantis, dimana kita dan pasangan dapat menikmati dan menaikkan mood bercinta, sehingga puncak kenikmatan bisa Anda raih.
Bayangin aja kalau cuaca lagi enggak menentu atau banyak kendaraan bermotor di sekeliling kita. Bukannya senang, bisa-bisa malah bikin kita emosi, mengganggu kesehatan, dan berbahaya. Nah, bila dikaitkan dengan seks, mood dan keadaan sekitar sangat mempengaruhi kepuasan. Ciptakan suasana yang romantis, dimana kita dan pasangan dapat menikmati dan menaikkan mood bercinta, sehingga puncak kenikmatan bisa Anda raih.
6. Kayuh agar sampai puncak
Jika menemui daerah tanjakan, itu artinya kita harus mengayuh sekuat tenaga untuk mencapai puncak. Jika kita enggak intens dan kuat mengayuh pedal sepeda, bagaimana kita bisa berada di atas? Sama ketika berhubungan, jika kita hanya pasif dan hanya menunggu pasangan yang memuaskan kita, kita tidak akan bisa terpuaskan dan memuaskan pasangan. Butuh ‘usaha’ ekstra agar bercinta terasa lebih menyenangkan.
Jika menemui daerah tanjakan, itu artinya kita harus mengayuh sekuat tenaga untuk mencapai puncak. Jika kita enggak intens dan kuat mengayuh pedal sepeda, bagaimana kita bisa berada di atas? Sama ketika berhubungan, jika kita hanya pasif dan hanya menunggu pasangan yang memuaskan kita, kita tidak akan bisa terpuaskan dan memuaskan pasangan. Butuh ‘usaha’ ekstra agar bercinta terasa lebih menyenangkan.
7. Takut mengendarainya
Jika baru pertama kali naik sepeda, mungkin kita menganggap mengendarai sepeda itu sulit karena harus menjaga keseimabangan tubuh dengan benar. Salah-salah yang ada kita akan terus terjatuh. Padahal enggak selamanya seperti itu. Sekali kita bisa mengayuh dengan benar, enggak akan terasa sulit lagi. Sama seperti bercinta, jika kita merasa takut dan menutup diri, kita enggak akan bisa merasakan sensasinya, apalagi memuaskan pasangan.
Jika baru pertama kali naik sepeda, mungkin kita menganggap mengendarai sepeda itu sulit karena harus menjaga keseimabangan tubuh dengan benar. Salah-salah yang ada kita akan terus terjatuh. Padahal enggak selamanya seperti itu. Sekali kita bisa mengayuh dengan benar, enggak akan terasa sulit lagi. Sama seperti bercinta, jika kita merasa takut dan menutup diri, kita enggak akan bisa merasakan sensasinya, apalagi memuaskan pasangan.
8. Stay in control
Jika kita sudah sampai di daerah turunan, kita akan terpacu untuk mengayuh lebih cepat lalu bisa saja kita kehilangan kendali. Ini bisa berbahaya lho. Tetap pada kecepatan yang aman, sehingga sepeda masih dalam kendali Anda. Mengendalikan emosi dan gairah Anda juga penting dilakukan ketika bercinta. Gairah yang tidak terkontrol bisa mengakibatkan keadaan yang tidak diinginkan misalnya membuat tubuh cedera dan menurunkan mood bercinta.
Jika kita sudah sampai di daerah turunan, kita akan terpacu untuk mengayuh lebih cepat lalu bisa saja kita kehilangan kendali. Ini bisa berbahaya lho. Tetap pada kecepatan yang aman, sehingga sepeda masih dalam kendali Anda. Mengendalikan emosi dan gairah Anda juga penting dilakukan ketika bercinta. Gairah yang tidak terkontrol bisa mengakibatkan keadaan yang tidak diinginkan misalnya membuat tubuh cedera dan menurunkan mood bercinta.
9. Good sweat, good feeling
Yang paling seru ketika berolahraga, atau dalam hal ini bersepeda adalah ketika kita sudah berkeringat. Otot sudah bekerja dengan maksimal, tubuh pun terasa segar. Sama seperti bersepeda, seks juga bisa dianggap sebagai olahraga Anda dan pasangan. Terbukti banyak manfaat dari seks yang bisa Anda berdua rasakan seperti mengurangi sakit kepala, menyehatkan jantung, dan menghasilkan hormon endorfin yang memicu perasaan bahagia.
Yang paling seru ketika berolahraga, atau dalam hal ini bersepeda adalah ketika kita sudah berkeringat. Otot sudah bekerja dengan maksimal, tubuh pun terasa segar. Sama seperti bersepeda, seks juga bisa dianggap sebagai olahraga Anda dan pasangan. Terbukti banyak manfaat dari seks yang bisa Anda berdua rasakan seperti mengurangi sakit kepala, menyehatkan jantung, dan menghasilkan hormon endorfin yang memicu perasaan bahagia.
0 komentar: