makalah tentang Sejarah Kebudayaan Islam



BAB I
PENDAHULUAN

Apakah Sejarah Kebudayaan Islam itu?
Apa yang kita sebut dengan “sejarah” didalam bahasa arab disebut dengan “tarikh”. Bias berarti tanggal hari bulan dan bias pula berarti tentang sesuatu yang benar-benar pernah ada atau suatu pristiwa yang benar-benar pernah terjadi,baik pada masa lampau maupun pada masa yang sedang dialami. Arti yang kedua inilah yang dalam bahasa kita disebaut “sejarah”.
Kebudayaan berasal dari kata “budaya” yang mendapat awalan “ke” dan akhiran “an”. Budaya berarati akal budi, pikiran.misalnya perkataan “ manisia adalah mahkluk budaya”, artinya manusia adalah mahkluk yang memiliki akal budi dan pikiran.
Ada yang mengatakan kata budaya berasal dari “budi”dan “daya”. Budi dalam hal ini berarti akal, kecerdasan dan daya berarti kekuatan, ikhtiyar. Jadi budaya berarti perpaduan akal dengan daya kekuatan dalam melahirkan sesuatu. Sesuatu yang di lahirkan itu di namakan hasil budaya. Inilah yang di sebut”kebudayaan”.
Dengan demikian kirinya dapat di katakan bahwa kebudayaan adalah hasil kegiatan akal dan daya manusia. Atau dengan kata lain kebudayaan adalah hasil cipta rasa dan karya manusia. Jadi ia merupak hasil penjelmaan (menifestasi) akal, rasa dan daya kekuatan manusia.
Yang dimaksud “kebudayaan islam” ialah hasil budaya dari umat islam yang lahir dari dorongan rasa keislaman. Oleh karena itu yang namanya kebudayaan islam merupakan hasil budaya manusia muslim yang corak dan ragamnya sesuai atau tidak kontradiksi dengan ajaran islam.
Jadi secara ringkasnya, sejarah kebudayaan islam ialah “catatan atau pembicaraan tentang hasil budaya dari umat islam”.
  

BAB II
PEMBAHASAN

1.    Kebudayaan Islam Yang Berkembang Dalam Abad Pertengahan
Dr.Abdul Mun’im Majid,dalam bukunya”Tarikhul Hadharat Islamiyah Fil’ushuril Wustha”mencatatkan aspek-aspek kebudayaan islam yang berkembang dalam abad pertengahan.Aspek-aspek kebudayaan yang berkembang itu mencakup hal-hal sebagai berikut:
a.       Urusan Politik/Kenegaraan
Yang termasuk dalam aspek ini adalah : pembentukan Undang-undang tentang kekuasaan kepala Negara,dan lain-lain.[1]
b.      Sosial/Masyarakat
Yang termasuk dalam aspek ini adalah : pembentukan lembaga kemasyarakatan,pembangunan dan perbaikan kota (termasuk penataan penduduk).[2]
c.       Ilmu Pengetahuan.
Ilmu pengetahuan ini ada yang ilmu pengetahuan keislamian dan ada ilmu pengetahuan umum.[3]
Yang meliputi ilmu pengetahuan keislaman seperti ilmu tafsir,ilmu qiraat,ilmu hadits,ilmu fiqih,ilmu kalam dan ilmu tasawuf.
Yang meliputi ilmu pengetahuan seperti,filsafat ilmu tafsir,ilmu falaq,dan astronomi.ilmu bumi,ilmu peta, ilmu kedokteran,ilmu obat-obatan,ilmu kimia dan ilmu alam.[4]
d.      Bahasa dan sastra
Perkembangan bahasa selalau berkatan dengan sastra. Sastra yang berkembang, dalam dua bentuk yaitu puisi dan prosa.[5]

e.        Penulisan  sejarah dan ilmu sejarah.[6]
f.       Seni dan music
Dalam bidang seni mencakup: seni bangunan; seni tulisan huruf dan banyak lagi.[7]
Selain seni dalam wujud benda seperti disebutkan di atas juga berkembang seni dalam bentuk lain, yaitu pokal dan instrumental seperti seni suara dan music.[8]

2.    Aspek Kebudayaan Islam Yang Berpengaruh Di Barat.
Dari sejumlah barbagai aspek kebuyaan islam tersebut di atas, yang terdapat pengaruhnya dibarat,terutama di eropa adalah: ilmu kedokteran, ilmu falak dan astronomi, ilmu pasti, filsafat, sastra, music dan seni bangunan. Itulah diantara kebudayaan islam yang menojol pengaruhnya di eropa. Namun  bukan berarti aspek lain yang tidak disebutkan di sini tidak ada pengaruhnya.

3.    Bukti-Bukti Pengaruh Kebudayaan Islam Di Barat
a.        Dalam bidang ilmu kedokteran
Ilmu kedokteran merupakan salah satu ilmu yang mengalami perkembangan yang sangat pesat pada masa bani abbas. Pada masa itu tealah di dirikan apotik yang pertama di dunia, yaitu tempat menjual obat. Disamping itu juga telah didirikan sekolah farmasi. Sekolah kedokteran dilengkapi dengan rmah sakit sehingga menjadi lembaga yang menggabungkan usaha penyuluhan dengan pengajaran obat-obatan, farmakologi, dan bidang yang terkait. Pada masa Almakmun para apotik di wajibkan menempuh ujian sebagaimana para tabib. Ujina ini dilaksanakan atas perintah khlifah, karena telah terjadi kesalahan yang di lakukan dokter. Sehingga pada tahun 931 M diadakan ujian masal bagi seluruh dokter yang ada dalam negri. Kemudian pemerintah mengeluarkan ijazah resmi untuk para dokter yang telah lulus ujian. Setelah itu dihapuskan para tabib yang kurang mampu dan tabib yang palsu.(hal 15).[9]
Pada awal abad ke 9 Harun alrassid mendirikan rumah sakit islam dengan mencontoh rumah sakit yang ada di Persia. Tidak lama setelah itu pendirian 34 rumah sakit islam diseluruh dunia islam.
Tokoh-tokoh islam yang terkenal dalam dunia kedokteran antara lain Al-Razi. Dia adalah seorang ahli fikir dan ahli klinik. Menurut cerita, ketika yang mencari tempat yang paling baik untuk rumah sakit besar, ia menggantungkan kerataan-kerataan daging di berbagai tempat. Di mana keratin-keratan daging yang paling lama bertahan tidak busuk, di situlah di pilih oleh Al-Razi untuk di jadikan sebagai tempat rumah sakit. Ia di anggap sebagai orang yang menemukan benal pontanel untuk di pergukan dalan ilmu bedah. Karangan Al-Razi yang terpenting adalah al-hawi yang diterjemahkan kedalam bahasa latin tahun 1279. Karang ini berabat-abat lamanya mempunyai pengaruh besar dalam pikiran dunia barat.(hal 16).[10]
Ada dua hal penting yang menyebabkan cukup besar di Erofa yaitu pertama banyaknya mahasiswa Erofa yang belajar diperguruan tinggi Islam seperti di Universitas Cordova, Soviet, dan Granda. Setalah belajar disana, sekembalinya ke tempat masing-masing mereka mengembangkan ilmu yang diperoleh dari universitas tersebut. Kedua adanya penterjemahan buku mengenai kedokteran karya sarjana muslim ke dalam bahasa Eropa, terutama bahasa latin.
b.        Dalam ilmu falaq dan astronomi
Keistewaan ilmu falaq dari kaum muslimin melebihi dari yang disusun oleh orang Yunani dan India. Ilmu falaq dari kaum musliman penggunaannya tersebar luas sampai ke negeri Cina. Dari kemajuan kebudayaan umat Islam dalam ilmu falaq inilah Convernicus dapat mengambil manfaat. Sebagai buktinya adalah telah menyebut dalam bukunya “De Revolution Orbium Coelestium” bahwa karyanya itu bersumber dari Az-Zaraly dan Battany.
Pengaruh ilmu falaq terdapat orang Eropa cukup besar. Buktinya banyak buku-buku ilmu falaq dalam bahasa latin yang diterjemahkan dari bahasa Arab dalam karya Muslim. Antara lain, karya Abu Ma’syar dan Al-Hawarismy yang diterjemahkan oleh Adilard Of  Bath dan jonh of Seville.
Muhammaad Al-Fazani adalah seorang astronomi resmi pertama pemerintah Khalifah Abbasiyah, beliau dikenal dengan Astrolob pertama dikalangan muslim.
Selain Al-Fazani, ada juga Muhammad Ibnu Musa Al- Khawarismi (w 847 M). Beliau juga ahli dalam bidang Matematika. Ada juga Habasyi Al-Hasib Al-Marwazi, beliau ada menyusun tiga table Zil-Al-Makmun yaitu table pertama mengkritik metode  Al-Khawarisma, kedua menulis tentang Al-Zil Al-Mumtahan, dan yang ketiga Al-Zil Asy-Syah.(hal 20).[11]
c.         Dalam Bidang Ilmu Pasti
Dalam bidang ilmu pasti Adelard of  Bath dan Marley of Norfolk telah belajar di negeri orang,tapi setelah lulus,dia pulang kenegerinya sendiri kemudian dia mengajarkan ilmu-ilmu yang didapat dari guru mereka yang beragama islam.Buku terjemahan dari Adelard itu adalah buku ilmu pasti (ilmu hitung/matematika) karya Al-Khawarizmy.(hal. 47)[12]
d.         Dalam Bidang Filsafat
Orang islam terpengaruh kepada filsafat yunani setelah terjadi penterjemah-penterjemah terhadap buku-bukunya pada masa er Rasyid dan el Ma.mun dan sejak penterjemah-penterjemah itu orang islam mulai mempelajarinya dan menafsirkannya.
Ilmu yang dipelajari oleh er Rasyid selain filsafat,beliau juga menguasai berbagai ilmu pengetahuan seperti ilmu fiah,bahasa,dan sastra arab,matematika,fisika,astronomi,logika,dan ilmu kedokteran (Hal 13).[13] Tapi yang karyanya hingga saat ini masih dapat ditemukan adalah Bidayah Al-Mujtahid,yang membahas ilmu hukum,dan kitab Al-Kulliya,yang membahas ilmu kedokteran.
Pendapatnya hampir sama dengan Al-Kindi.Ia mengatkan bahwa filsafat tidaklah bertentangan dengan islam.Karena tugas filsafat adalah mengetahui pencipta alam dan segala isinya.Bahkan ia menganjurkan bahwa mempelajari filsafat itu wajib hukumnya,karena antara islam dan filsafat memiliki tugas yang sama,yaitu mencari tahu tentang pencipta alam semesta dan isinya ini.(Hal. 14).[14]
Al-Kindi berasal dari Yaman tapi kemudian pindah ke Basrah ,ia belajar di Basrah dan di Baghdad.Ia bayak melakukan terjemah-terjemah orang-orang yang dahulu,dia terpengaruh dengan pendapat Mu’tazilin,dan juga dengan filsafat-filsafat Yunani.(Hal. 47).[15]
e.         Dalam Bidang Sastera
Bukti-bukti yang menunjukkan adanya pengaruh kebudayaan Islam terhadap dunia barat dalam bidang sastera ini antara lain adalah banyak ditemukan terjemahan buku-buku sastera karya sasterawan muslim didalam bahasa Erofah, terutama dalam bahasa latin dan bahasa Erofah lainnya. Contohnya buku “Arabian Nights” adalah terjemah dari buku kisah dalam bahasa Arab “Alfu Lailah Wa Lailan”, buku ini berisi cerita 1001 malam.
f.          Dalam Bidang Musik
Pengaruhnya kurang lebih dalam bidang lain. Hal ini dibuktikan sekurang-kurangnya melalui dua hal yaitu adanya terjemah buku music dari karya serjana muslim, dan adanya istilah-istilah atas sebutan dalam bahasa music Erofah yang berasal dari bahasa music Arab.
g.        Dalam Bidang Seni Bangunan
Pengaruh dalam bidang ini terlihat pada abad ke-10 M (awal abad ke-4 H). daerah utara bagian Spanyol; Di Lean, Castila, dan Golicia disitu pihak, dan Catalania dipihak lain. Pengaruhnya terlihat sekali dari bangunan-bangunan gereja Kristen yang dibangun pada masa abad pertengahan di berbagai tempat dalam wilayah Eropa, gaya seni bangunan yang jelas pengaruh dari Arab-Islam adalah: bentuk lengkung lapak kuda lengkungan berlengkung tiga (trefoil) lengkung rangkai (Scalloped Arch), lengkungan lancip, lengkungan buntu, atap lengkungan, kubah dan menaranya.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dr.Abdul Mun’im Majid,dalam bukunya”Tarikhul Hadharat Islamiyah Fil’ushuril Wustha”mencatatkan aspek-aspek kebudayaan islam yang berkembang dalam abad pertengahan.Aspek-aspek kebudayaan yang berkembang itu mencakup hal-hal sebagai berikut:
Ø  Urusan Politik/Kenegaraan
Yang termasuk dalam aspek ini adalah : pembentukan Undang-undang tentang kekuasaan kepala Negara,dan lain-lain.
Ø  Sosial/Masyarakat
Yang termasuk dalam aspek ini adalah : pembentukan lembaga kemasyarakatan,pembangunan dan perbaikan kota (termasuk penataan penduduk).
Ø  Ilmu Pengetahuan.
Ilmu pengetahuan ini ada yang ilmu pengetahuan keislamian dan ada ilmu pengetahuan umum.
Yang meliputi ilmu pengetahuan keislaman seperti ilmu tafsir,ilmu qiraat,ilmu hadits,ilmu fiqih,ilmu kalam dan ilmu tasawuf.
Yang meliputi ilmu pengetahuan seperti,filsafat ilmu tafsir,ilmu falaq,dan astronomi.ilmu bumi,ilmu peta, ilmu kedokteran,ilmu obat-obatan,ilmu kimia dan ilmu alam
Ø  Bahasa dan sastra
Perkembangan bahasa selalau berkatan dengan sastra. Sastra yang berkembang, dalam dua bentuk yaitu puisi dan prosa.

Ø  Penulisan  sejarah dan ilmu sejarah.
Ø  Seni dan music
Dalam bidang seni mencakup: seni bangunan; seni tulisan huruf dan banyak lagi.
Selain seni dalam wujud benda seperti disebutkan di atas juga berkembang seni dalam bentuk lain, yaitu pokal dan instrumental seperti seni suara dan music.

B.     Pesan
Alhamdulillah penulis ucapkan atas selesainya penulisan makalah ini, apabila ada kekurangan atau kekeliruan dalam penulisan makalah ini penulis mohon maaf, karena penulis juga seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan, apabila ada kelebihan, itu hanyalah semata datang dari Allah SWT. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan juga bagi penulis khususnya. Amiiinnnn……


DADFTAR PUSTAKA

v  Murodi. 2006. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: PT Toha Putra
v  Abdul, Munim, Majid, Tarikhul Hadharatul Islam Fil’usharil Wustha Maktabah Anjalo al-Mushriah.



[1] Abdul, Mukmin. Majid, Tarikhul Hadhawatil. Islamiyaah. Fil.’Ushuril Wustha Maktabah Al-Anjalo Al-Mishriah, cet. Ke-4, 1978, hal. 20-80.
[2] Ibid, hal. 81-146
[3] Ibid, hal. 166-189
[4] Ibid, hal. 212-257
[5] Ibid, hal. 190-203
[6] Ibid, hal. 203-211
[7] Ibid, hal. 257-268
[8] Ibid, hal. 269-275
[9] Murodi. Sejarah Kebudayaan Islam. PT Toha Putra. (Semarang: 2006). Hal. 15
[10] Ibid, hal. 16
[11] Ibid, hal. 20
[12] Ibid, hal. 47
[13] Ibid, hal. 13
[14] Ibid, hal. 13
[15] Ibid, hal. 14


0 komentar: