PENGEMBANGAN KESEMPATAN BELAJAR
BAB II
PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Mengajar adalah guru memberikan ilmu kepada siswa dan sisiwa hanya medengarkan atau menerima, akan tetapi sekarang pandangan mengajar yang seperti itu sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan yang sekarang ini. Kemajuan teknologi dan system pendidikan sekarang merupakan alas an perlu terjadinya perubahan paradigm mengajar, perlu adanya pengembangan dari cara mengajar yang dulu, yakni tidak hanya menyampaikan materi pelajaran.
Belajar adalah proses berpikir. Belajar berpikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu dengan lingkungan. Asumsi yang mendasari pembelajaran berpikir adalah bahwa pengetahuan itu tidak dating dari luar, akan tetapi dibentuk oleh invidu itu sendiri dalam struktur kognitf yang dimilikinya.
Ada macam-macam jenis strategi yang bisa digunakan untuk mengembangkan kemampuan atau kesempatan belajar siswa yang dapat membenuk kepripribadiannya dari strategi yang digunakan, dan dapat mengetahui cara berpikir siswa.
B. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J.R.David,1976). Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat diatas, Dick and Carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan proedur pembelajaran yang digunakan secara berama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan. Rowntree (1974) mengelompokkan kedalam strategi penyampaian-penemuan atau exposition-discovery learning, dan strategi pembelajaran kelompok, dan strategi pembelajaran individual (groups-individual learning).
Dalam strategi exposition, bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut. Roy Killen menyebutnya dengan strategi pembelajara langsung (direct instruktion).mengapa dikatakan strategi langsung? Sebab, dalam strategi ini materi pelajaran disajikan begitu saja kepada siswa, siswa tidak dituntut untuk mengolahnya, kewajiban siswa adalah menguasainya secara penuh. Dengan demikian, dalam strategi ekspoitori guru berfungsi sebagai penyampai informasi. Berbeda dengan strategi discovery. Dalam strategi ini, bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai aktifitas, sehingga tugas guru lebih banyak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswanya karena sifatnya yang demikian strategi ini sering juga dinamakan strategi tidak langsung.
Sedangkan ditinjau dari segi pebelajar, maka ada strategi belajar individual dan strategi belajar kelompok. Strategi belajar individual dilakukan oleh pebelajar secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh kemampuan individu yang bersangkutan. Bahan pelajaran dan bagaimana mempelajarimya didesain untuk belajar sendiri. Contoh dari strategi pembelajaran ini adalah belajar melalui modul atau belajar bahasa melalui kaset audio.
Berbeda dengan strategi pembelajaran individual, belajar kelompok dilakukan secara beregu. sekelompok siswa diajar oleh seorang atau beberapa orang guru. Bentuk belajar kelompok itu bisa dalam pembelajaran kelompok besar atau bisa juga dalam kelompok-kelompok kecil.
Berdasarkan beberapa tinjauan diatas, menurut Wina Sanjaya (2006) strategi pembelajaran dibedakan menjadi 7 strategi yaitu:
1. Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekpositori yaitu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar mereka dapat menguasai materi secara optimal. Strategi tersebut juga disebut dengan pembelajaran langsung
Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori, yaitu :
a. Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini .
b. Materi pelajaran yang disampaikan materi yang sudah jadi, seperti data atau fakta, yang tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
c. Tujuan pertama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri
Ada beberapa langkahdalam penerapan strategi ekspositori yaitu :
a. Persiapan
b. Penyajian
c. Menghubungkan
d. Menyimpulkan
e. Penerapan
Kelemahan pada strategi ekspositori adalah :
a. Strategi ini hanya dapat di lakukan terhadap siswa yang dapat mendenggar dan menyimak dengan baik
b. Tidak dapat melayani perbedaan tiap individu baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat dan bakat, dan gaya belajar.
c. Sulit mengembangkan kemampuan siswa karena pembelajaran diberikan secara ceramah,
d. Strategi ini berhasil tergantung pada kemampuan guru
e. Kurangnya kesempatan mengontrol pemahaman siswa karena pembelajaran dilakukan satu arah
Kelebihan pada strategi ekspositori adalah :
a. Guru dapat mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran
b. Dianggap efektif apabila materi pelajaran yang harus di kuasai siswa cukup jelas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas
c. Siswa dapat mendengar melalui penuturan tentang suatu materi pelajaran
d. Dapat di gunakan untuk jumlah siswa yang banyak dan ukuran kelas yang besar.
2. Strategi pembelajaran inkuiri (strategic heuristik)
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankanpada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang di pertanyakan.
Ada beberapa hal yang menjadi cirri utama strategi ini, yaitu :
a. Strategi ini menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan inti dari materi pelajaran itu sendidri
b. Seluruh aktivirtas yang dilakkan di arahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang di pertanyakan dan dapat menimbulkan kepercayaan diri.
c. Mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis , logis, kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Strategi pembelajran inkuiri merupakan strategi yang menekankan kepada pengembangan intelektual anak. Strategi ini memiliki tujuan pengembangan kemampuan berpikir, dan strategi selain beorentasi kepada hasil belajar juga tetapi juga pada hasil belajar. Strategi ini dapat dilakukan dengan melalui orientasi, merumuskan masaah, mengajukan hepotesisi, mengumpulkan data, menguji hepotesisi, dan merumuskan kesimpulan.
3. Strategi pembelajaran berbasis masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalah adalah rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyeleaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Ciri utama pembelajaran ini adalah berupa rangkaian aktifitas dan penyelesaian masalah
Ada tiga cirri utama dari strategi ini pertama,sejumlah kegiatan yang di lakukan siswa. Kedua, aktivitas pemebelajaran di arahkan untuk menyelesaikan masalah. Ketiga, pemecahan maslah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.
Tahapan yang dilakukan dalam melakukan strategi ini adalah merumuskan masalah, merumuskan hepotesis, mengumpulkan data, pengujian hepotesis, dan merumuskan pemechan masalah.
4. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa, sehingga agar mereka dapat berfikir mencari dan menemukan materi pelajaran sendiri.
Strategi ini memiliki beberapa sasaran dalam pengertiannya yakni, strategi ini model yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, yakni dapat mengembangkan materi pelajaran sesudah siswa menguasai pembelajaran. Kedua, pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan kemampuan bepikir. Dan sasaran yang ketiga adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-maslah sosial dengan taraf perkembangan anak.
Beberapa karakteristik strategi ini yaitu menekankan kepada proses mental siswa secara maksimal, dibangun dalam nuansa dialogis dan proses tanya jawab secara terus menerus, dan mode pembelajaran ini menyandaran kepada dua sisi yang sama pentingnya yaitu proses dan hasil belajar.
5. Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi poembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan iswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan yang tellah dirumuskan.
Ada empat unsure penting dalam strategi ini yaitu adanya peserta dalam kelompok, adanya aturan kelompok, adanya upaya belajar setiap anggota kelompok, dan adanya tujuan yang ingin di capai.
Strategi ini memeiliki beberapa karkteristik yakni pembelajaran secara tim, didasarkan pada manjemin kooperatif, kemauan untuk bekerja sama, dan keterampilan bekerja sama.
Terdapat empat prinsisp dasar dalam pembelajaran kooperatif yaitu;
a. Prinsip ketergantungan positif
b. Tanggung jawab perseorangan
c. Interraksi tatap muka
d. Partsipasi dan komunikasi
6. Strategi pembelajaran kontekstual (contextual teachingand learning)
Strategi pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) adalah pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dapat dipelajari dan dihubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong iwa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka
Ada tiga konsep dasar pada strategi ini yaitu menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang di pelajari dengan situasi kehidupan nyata, dan mendorong sisiwa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan.
CTL sebagai suatu pembelajaran yang memiliki 7 asas, yaitu;
a. Konstruktivisme
b. Inkuiri
c. Bertanya
d. Masyarakat belajar
e. Pemodelan
f. Refleksi
g. Penilaian
7. Strategi pembelajaran afektif
Strategi pembelajaran afektif adalah proses pembelajaran yang berorientasi pada sikap atau nilai bukan kognitif dan keterampilan. Hal ini lebih tepat dalam prose pendidikan bukan pengajaran.
Kesulitan pembelajaran afektif yakni:
a. Selama ini proses pendidikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku cenderung diarahkan untuk pembbentukan intelektual
b. Sulitnya melakukan control karena banyaknya factor yang dapat mempengaruhi perkembangan sikap seseorang
c. Keberhasilan pembentukan sikap tidak bisa dievaluasi dengan segera
d. Pengaruh kemajuan teknologi
BAB III
PENUTUP
SimpulanDalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J.R.David,1976). Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Menurut Wina Sanjaya (2006) strategi pembelajaran dibedakan menjadi 7 strategi yaitu:
1. Strategi pembelajaran ekspositori
2. Strategi pembelajaran inkuiri (strategic heuristik)
3. Strategi pembelajaran berbasis masalah
4. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir
5. Strategi pembelajaran kooperatif
6. Strategi pembelajaran kontekstual (contextual teachingand learning)
7. Strategi pembelajaran afektif
Pengembangan belajar siswa untuk memeperoleh kesempatan belajar yang layak dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa strategi yang telah disebutkan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
http://kafeilmu.com/2012/02/masalah-pembelajaran-dan-kurikulum-kbk-sekadar-referensi.html#ixzz1rVkEisje
http://ms.wikipedia.org/wiki/Teori_pembelajaran_dan_pengajaran
Sanjaya, Wina.2008. Strategi Pembelajran.Jakarta: Kencana.
0 komentar: